Brebes – Kodim 0713 Brebes melepas 20 orang Bintara Otsus (Otonomi Khusus) TNI-AD 2021, untuk kembali ke Kodam XVII Cenderawasih. Jumat sore (17/6/2022).
Disampaikan Danramil 14 Banjarharjo Kapten Infanteri Ahmad Choirul Huda mewakili Dandim saat menjadi inspektur upacara korp raport pelepasan di Aula Jenderal Soedirman Makodim Brebes, bahwa setelah mendapatkan pembekalan peningkatan tugas teritorial selama hampir 10 bulan (sejak 6 Agustus 2021) di 6 koramil jajaran Kodim Brebes, diharapkan mempertebal kecintaan terhadap NKRI.
“Mereka sudah siap menjadi agen persaudaraan di tanah Papua, sesuai tugas dan fungsinya sebagai babinsa, ” ujarnya.
Disampaikannya juga selepas acara, selain ilmu teritorial Ba otsus itu juga belajar bagaimana menjadi guru bantu saat mengajar anak-anak SD, membina anak-anak pramuka dan karang taruna, pelatihan penanggulangan bencana alam, pelatihan UMKM, belajar pemecahan masalah, dan berbicara efektif, dimana semua ilmu tersebut akan menjadi bekal saat membina masyarakat Papua.
“Selain di Kodim Brebes, kodim-kodim lainnya di Kodam IV Diponegoro juga melakukan pembinaan serupa terhadap para Babinsa Otsus. Setidaknya ada 226 orang Ba Otsus yang nantinya akan membina masyarakat Papua di tengah-tengah berbagai konflik yang masih tinggi, ” sambunganya.
Selanjutnya mereka juga akan membina para anak muda, pelajar, dan mahasiswa, yang merupakan sasaran kelompok kriminal bersenjata. Gerakan radikal di Papua berusaha merubah generasi muda Papua yang kurang mengerti sejarah.
“Jadi tugas Babinsa Otsus itu nantinya adalah masuk ke desa-desa untuk merangkul anak muda yang tergabung dalam AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) dengan pendidikan, karena pendidikan diyakini bisa cepat membawa perubahan dan mengakhiri konflik berkepanjangan di bumi Papua, ” tandasnya.
Baca juga:
Pengenalan Profesi TNI Kepada Anak Usia Dini
|
Menurutnya, landasan pokok untuk para Babinsa Otsus itu adalah menanamkan jiwa nasionalisme. Karena babinsanya asli orang Papua makan mereka diharapkan cepat berinteraksi dengan anak muda dan masyarakat melalui penggalangan strategis dan dengan cara humanis.
Untuk diketahui, dari empat Kodam yang membina Babinsa Otsus, hanya Kodam IV-lah yang memberikan mereka untuk tinggal di rumah para Babinsa pendamping dengan maksud agar dapat mempelajari tata krama dan merasa memiliki keluarga atau rumah kedua.
Saat menumpang tinggal di rumah-rumah babinsa pendamping, ULP (Uang Lauk Pauk) calon Babinsa Otsus itu diberikan kepada keluarga para babinsa pendamping sehingga keberadaan mereka tidak memberatkan. (Aan/Red)